Sistem pemeliharaan saluran transmisi dan gardu induk, memiliki beberapa komponen-komponen untuk melindungi tegangan yang datang melalui pembangkit dan menjaga kestabilan tegangan agar tidak ada over load seperti lighting arrester, disconnecting switch,current transformator dan masih banyak lainnya.

Ada beberapa komponen pada saluran transmisi. Yang pertama ada konduktor, konduktor terdiri atas tembaga, baja dan dilapisi dengan aluminium yang berfungsi sebagai penghantar listrik, selanjutnya ada tower atau biasa dikenal dengan SUTET/SUTT ada beberapa jenis tower, yaitu : 

– Lattice Tower 

Tower ini menggunakan baja profil yang berukuran kecil yang memudahkan pembangunan tower tersebut, tower ini digunakan untuk daerah pedesaan karena sangat efektif untuk jarak antar tower yang cukup jauh, pada umumnya tower ini digunakan untuk mentransmisikan tegangan 220-550kV 

– Pole Tower 

Tower ini menggunakan konstruksi beton, biasanya tower ini digunakan di wilayah perkotaan karena tidak memakan tempat dan efisiensi biaya konstruksi nya, tower ini digunakan untuk mentransmisikan tergangan 30-110 kV 

Isolator pada transmisi dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian, yaitu : 

– Suspension tower 

Digunakan sebagai penyangga konduktor agar stabil dan tetap lurus, isolator ini biasanya digunakan untuk keadaan konduktor yang lurus 

– Tension Tower 

Digunakan untuk penghantar listrik yang berbelok arah, dan di tower ini terdapat kabel jumper yang menghubungkan antar konduktor 

Dalam pemeliharaan system transmisi maupun gardu induk, pemeliharaan dalam skala rutin sangat diperlukan untuk meminimalisir ada nya kerusakan pada saluran transmisi maupun gardu induk. Untuk system transmisi yang ada di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis yaitu SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) > 220kV, SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 20kV-220kV, SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah) <20kV sampai SKTR (Saluran Kabel Tegangan Rendah ) 220/380 volt.

Dalam sebuah gardu induk, gardu tersebut memiliki sistem kontrol untuk memantau tegagan yang masuk ke dalam gardu dan keluar dari gardu, fungsinya untuk mengoptimalkan tegangan yang di inginkan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pemeliharaan, PLN juga memerlukan pihak ke-tiga untuk membantu melakukan cek kepada tiap-tiap tower, tetapi batasan cek hanya sebatas inspeksi visual. Untuk melakukan perbaikan apabila ada masalah, itu sudah menjadi wewenang dan otoritas PLN.

Ada beberapa metode pemeliharaan pada saluran transmisi, antara lain:

1. Ground Patrol

Merupakan pengecekan secara berkala dan mengawasi secara visual terhadap tower – tower yang sudah ditentukan.

2. Climb Up Inspection

Sesuai dengan namanya, ini merupakan metode dengan pendakian terhadap tower meliputi kondisi fisik dari konduktor atau kabel, isolator, dan lain lain.

3. Thermovisi

Metode pemeliharaan dari bawah atau bisa juga menggunakan drone. Lebih memfokuskan pada bagian sambungan.