Penjelasan Awal tentang Media Filter wtp. Perencanaan pengolahan air bersih merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk mendapatkan air yang sesuai dengan standar mutu. Pada pengolahan air tahap yang paling penting adalah filtrasi. Tujuannya adalah memisahkan kotoran yang terkandung pada air, baik fisik, kimia dan mirkoorganisme. Oleh karena itu, media yang tepat untuk sistem filtrasi pada water treatment plant ( WTP ) amat penting.

Media wtp yang tepat akan menghasilkan air bersih sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan media juga akan berpengaruh pada cara perawatan dan biaya yang dikeluarkan untuk merawatnya. Untuk itu, memiliki pengetahuan tentang media pada sistem filtrasi ini amat penting. Berikut merupakan beberapa media yang digunakan pada sistem fitrasi pengolahan air bersih.

  1. Karbon aktif

Karbon aktif merupakan salah satu media yang digunakan pada sistem filtrasi wtp. Dimana penggunaannya telah banyak diterapkan pada berbagai kebutuhan. Pada prinsipnya, karbon akan menyerap (absorb) kotoran yang terkandung pada air. Karbon dapat diperoleh dari batubara maupun tempurung kelapa. Fungsinya yaitu menyerap bau, warna, bahan organik yang terkandung dan juga klor.

Untuk merawat karbon aktif ini perlu dilakukan pembersihan setiap 2 hari sekali dan juga pencucian. Jika tidak dilakukan karbon akan tidak efektif dalam melakukan penyerapan pada klor maupun sisa bahan organik lainnya. Karbon aktif sebagai filtrasi wtp dapat bertahan hingga 2 tahun tergantung dari keadaan air yang diproses.

  1. Pasir

Sistem filtrasi WTP ini dengan memanfaatkan pasir silika sebagai alat penyaring. Kotoran-kotoran yang besar seperti lumut dan lumpur akan tertinggal ketika melewati lapisan ini. Umumnya kotoran yang akan tersaring memiliki ukuran 20-30 mikron. Pasir silika yang berfungsi sebagai filtrasi ini dapat bertahan hingga 4 tahun tergantung dari kondisi air yang diproses.

Untuk unit wtp perawatannya yaitu setiap 2 hari sekali dilakukan pencucian dan sterilisasi untuk menghilangkan sisa kotoran yang ada. Selain itu, juga perlu dilakukan desinfeksi pada media ini agar mikroorganisme yang mungkin tersangkut dapat hilang.

  1. Softener

Media ini digunakan pada sistem filtrasi wtp dengan metode softener. Umumnya menggunakan media resin kation. Media ini dimanfaatkan untuk menghilangkan kesadahan pada air karena mengandung kalsium dan magnesium. Resin kation dapat bertahan hingga 12 bulan tergantung dari tingkat kesadahan air yang dilakukan filtrasi.

Perawatan dan pembersihan wtp dilakukan ketika media ini tidak mampu lagi menurunkan tingkat kesadahan air setelah dilakukan uji terhadap kandungan kalsium dan magnesium. Cara membersihkannya yaitu dengan merendamnya dengan larutan garam. Kemudian dilakukan desinfeksi dengan menggunakan larutan klor konsentrasi rendah selama 2 menit.

  1. Anion

Media resin anion digunakan pada filtrasi wtp dengan menggunakan sistem demineralisasi pada proses WTP. Untuk menggunakannya, media ini perlu diaktifkan dengan larutan NaOH. Larutan NaOH berfungsi untuk menurunkan tingkat kesadahan air dan total alkalinitas. Penggunaan media ini mampu menaikkan pH pada air basa lebih dari 10 sehingga air menjadi basa. Umumnya mampu bertahan selama 12 bulan.

  1. Kation

Salah satu media pada fitrasi WTP adalah resin kation. Selain digunakan pada sistem softener juga dapat digunakan pada sistem deminerasasi bersama dengan resin anion. Untuk mengaktifkan media ini diperlukan larutan HCl. Media ini mampu menurunkan pH air hingga kurang dari 4 sehingga kombinasi antara resin anion dan kation mampu menghasilkan air yang sesuai standar. Media ini mampu bertahan 12 bulan.

Untuk konsultasi seputar wtp silahkan hubungi contac center kami melelui telehone atau email dan Sambungan Whats ap fast response kami. Dapatkan promo dan penawaran harga menarik. atau anda juga dapat mengundang kami untuk mempresentasikan semua produk dan jasa layanan perusahaan kami. Demikian artikel ini kami paparkan semoga dapat menembah pengetahuan pembaca sekalian. Dan silahkan di share jika artikel ini dapat mendatangkan manfaat demi kemajuan ilmu pengetahuan bersama terutama sistem pengolahan air atau water treatment.

By