Berencana mendirikan sebuah bangunan? Sudah seyogyanya Anda mengetahui seluk beluk struktur bangunan. Ini penting, sebab struktur bangunan berfungsi sebagai syarat berdirinya sebuah konstruksi.
Apalagi jika Anda ingin membangun sebuah bangunan yang memiliki jumlah lantai yang banyak, seperti gedung bertingkat, perkantoran, dan bangunan tinggi lainnya.
Diperlukan sebuah rencana yang matang, serta memenuhi kriteria struktur kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan rencana usia bangunan, agar bangunan tersebut berdiri kokoh dalam waktu yang lama.
Namun, bagi Anda yang hanya ingin membangun sebuah rumah tapak, bukan berarti kriteria tersebut tidak perlu dipenuhi, penting juga untuk Anda mengetahui tentang seluk-beluk struktur bangunan.
Supaya enggak salah dalam proses pembangunannya, simak baik-baik penjabaran di bawah ini.
Pengertian Struktur Bangunan
Secara harfiah, struktur bangunan dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang membentuk berdirinya sebuah bangunan, mulai dari pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, hingga atap.
Fungsi utama dari struktur bangunan sebenarnya untuk mendukung keberadaan elemen-elemen konstruksi lain, seperti, tampak, interior, dan arsitektur bangunan, hingga membentuk suatu kesatuan.
Oleh karenanya, meski memiliki tujuan yang sama, elemen-elemen yang terkandung pada struktur bangunan memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.
Perlu diingat, membangun struktur konstruksi tidak boleh dilakukan secara sembarang, perencanaan pembangunan struktur baiknya merujuk pada beberapa ketentuan, yaitu:
Standar Tata Cara Menghitung Struktur Beton No: SK SNI T-15-1991-03;
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983; dan
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung tahun 1983.

Komponen Struktur Bangunan

  1. Kolom

Kolom dapat dikatakan sebagai komponen yang cukup penting bagi ketahanan suatu bangunan. Pasalnya, jika kolom pada bangunan runtuh, maka seluruh komponen yang terdapat pada bangunan juga runtuh.

Struktur bangunan pada kolom sendiri terbuat dari besi dan beton. Kedua material ini memungkinkan kolom atau bagian struktur lain, seperti sloof dan balok mampu menahan gaya tekan dan tarik bangunan.

  1. Balok

Tak kalah dengan kolom, fungsi balok pada struktur bangunan juga cukup krusial, yakni sebagai rangka penguat horizontal. Balok digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.

  1. Tangga

Seperti yang kita ketahui bersama, tangga merupakan komponen struktur rumah yang berguna menghubungkan lantai satu ruangan dengan lantai di atasnya.

Terdapat beberapa macam tipe tangga, seperti tangga membentang horizontal, tangga membentang memanjang, cantilever stairs yang bertumpuk oleh balok tengah, tangga spiral, dan tangga melayang.

4. Plat

Plat lantai dan lantai biasa adalah dua hal yang berbeda, plat lantai tidak terletak di atas tanah secara langsung, atau dapat dikatakan sebagai lantai tingkat.

Biasanya, plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom struktur bangunan. Bahan plat lantai juga bermacam-macam, mulai dari kayu, beton, hingga kayu semen (yumen).

  1. Atap

Atap merupakan komponen terpenting yang harus dimiliki sebuah bangunan, apalagi jika bangunan yang dibangun diperuntukan sebagai tempat tinggal, atap akan melindungi kita dari sinar matahari dan hujan.

Pada umumnya, material yang dipakai sebagai penopang rangka atap adalah balok kayu atau baja. Material ini kemudian disusun hingga membentuk segitiga dan disebut sebagai kuda-kuda.

  1. Kuda-Kuda

Ya, kuda-kuda sendiri berperan sebagai penyangga utama pada struktur atap. Kuda-kuda umumnya terbuat dari kayu (12 meter), bambu (10 meter), baja (75 meter), dan beton bertulang (10-12 meter).

  1. Pondasi

Jika berbicara struktur bangunan, agaknya kurang pas jika kita tidak membahas soal pondasi bangunan. Secara umum, pondasi diartikan sebagai bagian bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah.

Sehingga, fungsi dari pondasi sendiri bisa dikatakan sebagai penahan beban bagian bangunan lain yang terdapat di atasnya. Selain itu, pondasi juga dibuat tahan akan tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain.

  1. Galian Tanah

Pelaksanaan galian tanah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Di sini, kontraktor arus memperhatikan lubang-lubang galian pondasi agar terbebas dari longsoran-longsoran tanah.

Selain itu, penggalian tanah juga harus memperhatikan ukuran dalam, lebar, serta sesuai dengan peil-peil yang tercantum pada gambar.

  1. Struktur Basement

  2. Pada struktur bangunan, basement difungsikan sebagai cara dalam mengatasi keterbatasan lahan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan galian basement adalah beban dan metode galian.

    Metode galian struktur basement sendiri dibagi atas beberapa macam, seperti open cut, cantilever, angker, dan strut.

    Nah, itu tadi beberapa komponen struktur bangunan yang penting Anda ketahui saat mendirikan sebuah bangunan. Beberapa struktur mungkin tidak masuk dalam daftar tersebut.

    Hal ini disebabkan, banyaknya komponen struktur bangunan yang kita butuhkan dalam proses konstruksi. Namun, komponen-komponen di atas adalah komponen penting yang biasanya ada di sebuah bangunan.