Memasuki usia ke-68, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus bertransformasi diri dan berinovasi untuk mencapai status sebagai World Class University. Hal tersebut diungkapkan Rektor UPI, Prof. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A, pada Upacara Peringatan Dies Natalis Ke-68 UPI Tahun 2022 yang berlangsung secara luring di Gedung Achmad Sanusi serta daring melalui TVUPI Digital, Kamis (20/10/2022).

Peringatan Dies Natalis UPI ke-68 mengangkat tema ‘Bangkit, Berkarya, dan Inovatif  Menuju Indonesia Emas 2045’ digelar dengan mengikuti Peraturan, Ketentuan dan Standar Protokol Kesehatan Pemerintah Republik Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Upacara dibuka secara resmi oleh Rektor UPI, Prof. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A.

Solehuddin mengatakan, Krisis Covid-19 tidak pernah menyurutkan upaya UPI untuk mencapai statusnya sebagai world-class university. Produktivitas inovasi UPI tetap terjaga. Jumlah inovasi di UPI meningkat dari 505 menjadi 647 jenis inovasi yang dilakukan secara perorangan.

Selama masa pandemi, inovasi skala prototipe tetap produktif yaitu sebanyak 188 dan 185 jenis inovasi pada tahun 2020 dan 2021. Jumlah inovasi skala bisnis/industri masih dapat dilakukan oleh para inovator UPI hingga 90 jenis inovasi yang diminati oleh dunia industri,” kata Solehuddin.

Sejak menjadi PTN-bh, lanjut Rektor, UPI mengalami peningkatan produktivitas publikasi karya ilmiah baik secara nasional maupun internasional. Para peneliti UPI berhasil mempublikasikan karya ilmiah pada jurnal internasional bereputasi pada tahun 2010 sebanyak 623 terbitan. Jika diakumulasikan sejak sebelum menjadi PTN-bh), pada tahun 2010 mencapai puncaknya sebanyak 1.200 terbitan pada journal terindeks Scopus pada tahun 2019.

“Walaupun menurun drastis pada tahun 2021 dan 2022, namun jumlah kumulatif terbitan scopus hingga tahun 2022 mencapai 6.108 dokumen (Scopus), 267 dokumen (Web of Sceince), dan sebanyak 11.841 dokumen (Jurnal terakreditasi Sinta). Dengan jumlah terbitan ini, UPI dapat bertahan pada 12 Universitas terbaik di tanah air. Pada periode yang sama, karya-karya ilmiah dosen dan peneliti UPI yang memperoleh HAKI pun mengalami peningkatan dari ‘tidak ada’ pada tahun 2010, menjadi 1.477 pada tahun 2021, dan akan semakin meningkat pada tahun 2022,” Solehuddin menuturkan.

Solehuddin mengatakan, kekuatan UPI menuju world-class university didukung oleh jumlah Hak kekayaan intelektual (HKI) yang diterima peneliti UPI selama ini. Sinta score HKI seluruhnya yang diperoileh UPI adalah sebesar 10.940 terdiri dari Paten Single (1.320), Paten Sederhana (308), Merek Dagang(24), Design Industri (48), dan Hak Cipta (9.240).

Dari jumlah Sinta score total tersebut, sebesar 7.468 (68,2%) justru diperoleh sejak tahun 2020 hingga sekarang yakni selama krisis pendemi. UPI semakin memberikan research influence bagi para pemikir dan peneliti lain di Indonesia dan dunia berdasarkan jumlah dan perkembangan sitasi.

Jumlah sitasi yang baru mencapai 260 pada tahun 2010 (sebelum PTN-bh) berkembang cukup pesat hingga menjadi 4.198 pada tahun 2021. Ini menunjukan jika UPI mulai mampu menunjukkan dirinya sebagai universitas rujukan secara nasional dan internasional, terkait dengan perkembangan pemikiran dan inovasi di bidang pendidikan dan non-kependidikan.

“Dari beberapa studi World University Ranking, diperoleh temuan yang menunjukkan jika kualitas UPI secara nasional dan internasional cukup kompetitif setelah menjadi PTN-bh. UPI berkembang pesat menurut Time Higher Education (THE) World University Rankings (WUR) tahun 2022,” kata dia.

By